MEDAN – Relawan Prabowo Gibran (Pariban) menyayangkan dan mengecam pernyataan Zakky Shahri yang dinilai telah dengan sengaja mempermalukan Presiden Prabowo Subianto di depan umum.
Pasalnya, Zakky dalam rapat paripurna mengaku dipaksa Prabowo menjadi Ketua DPRD Deliserdang.
“Sungguh sangat disayangkan. Pernyataannya di rapat paripurna itu secara tak langsung mempermalukan Pak Prabowo yang seolah olah telah memaksanya. Karena itu, kita meminta Pak Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra untuk segera mengevaluasi Zakky Shahri,” ucap Ketua Relawan Pariban Sumatera Utara, Zainul Arifin Siregar didampingi Ketua Pariban Deliserdang Sutarno dan Sekretaris Pariban Deliserdang Kamariyah Dalimunthe serta pengurus lainnya, Jumat (15/11/2024).
Menurut Zainul, sosok Prabowo Subianto bukanlah tipe pemimpin yang suka memaksakan kehendak, tetapi lebih bersifat mengayomi.
“Pak Prabowo itu bapak bangsa. Pemimpin negeri ini. Mustahil rasanya sekelas Pak Prabowo memaksa Zakky Shahri agar mau menjabat Ketua DPRD Deliserdang. Nanti ucapan Zakky di paripurna itu hanya sebuah kepongahan saja, yang seakan-akan tanpa dirinya Partai Gerindra tidak punya sosok yang layak menjadi pimpinan di DPRD Deliserdang. Apapun alasannya, ucapan Zakky di rapat paripurna itu dinilai sebagai sikap mempermalukan Pak Prabowo di depan umum,” tuturnya.
Zainul berharap kepada Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra segera mengevaluasi Zakky Shahri dari jabatan Ketua DPRD Deliserdang.
“Tak elok kalau memimpin lembaga legislatif karena terpaksa atau dipaksa, hasilnya nanti bisa negatif. Sebagai partai besar, Gerindra sebaiknya tidak menempatkan kader yang bekerja karena terpaksa atau dipaksa. Kita tak ingin Pak Prabowo terkena imbas negatif dari sikap Zakky yang terpaksa memimpin DPRD Deliserdang. Sebaiknya segera dievaluasi! Masih banyak kader Gerindra yang memiliki kemampuan lebih dari Zakky,” tukasnya.
Aktivis antikorupsi yang juga jurnalis ini menghimbau Zakky segera minta maaf kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang kini menjadi Presiden RI ke-8.
“Dia (Zakky-red) melontarkan pernyataan dipaksa Pak Prabowo saat memberi sambutan dalam rapat paripurna. Pernyataannya itu diberitakan sejumlah media massa. Karena itu, kita meminta Zakky untuk segera minta maaf kepada Pak Prabowo dan juga mengklarifikasi pernyataan itu secara terbuka melalui media massa,” ujarnya.
Pemimpin yang bekerja karena terpaksa atau dipaksa, sebut Zainul, akan berpengaruh terhadap psikologisnya. Pemimpin dipaksa tidak akan enjoy dalam melaksanakan tugas, merasa tertekan dan mudah stres.
“Memimpin atau bekerja sebagai ketua karena terpaksa atau dipaksa sangat tidak baik. Dampaknya bisa stress, tidak enjoy, mudah depresi dan banyak lagi,” tandasnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan sejumlah media massa, Zakky Shahri saat memberi sambutan dalam rapat paripurna peresmian/pengangkatan dan pengambilan sumpah janji pimpinan DPRD Deliserdang, Rabu (13/11/2024), mengaku sudah sempat menolak jabatan Ketua DPRD Deliserdang tetapi Prabowo memaksanya.
“Semua pimpinan berganti cuma saya yang gak berganti. Tidak enak juga rasanya, kemarin saya sudah sempat tolak jabatan ini, tapi Pak Prabowo maksa,” katanya. (Red)