Stabat – Puluhan mahasiswa menggeruduk Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Langkat, Rabu (26/6/2024). Aliansi mahasiswa ini, menduga adanya konspirasi (persekongkolan) dalam penetapan status Desa Mandiri yang melibatkan Kadis PMD Langkat Nuryansyah Putra MSi dicopot dari jabatannya.
Dalam orasinya, mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara ini, membentangkan spanduk bertuliskan ‘Usut Tuntas Penyalahgunaan Jabatan PMD’. Mereka meminta, agar Nuryansyah mengklarifikasi secara langsung terkait dugaan penyimpangan di dinas itu.
“Kami menduga adanya penyelewengan terhadap penyelenggaraan pemerintahan mengenai status Desa Mandiri, Indeks Pembangunan Desa (IPD) dan Indeks Desa Membangun (IDM). Kami minta kadis menemui dan memberikan klarifikasi di sini,” tutur kordinator aksi Yogi Mahendra.
Selain itu, massa juga menyampaikan tuntutannya agar Pj Bupati Langkat M Faisal Hasrimy mecopot jabatan Nuryansyah. Karena, adanya dugaan kuat konspirasi penetapan status desa yang merugikan penggunaan anggaran dana desa.
Keudian adanya dugaan kongkalikong Tanaga Ahli Kementerian Desa dan oknum di Dinas PMD Langkat dalam menetapkan status desa. “Maka kami minta agar aparat penegak hukum (APH) segera memeriksa dugaan tersebut,” pekik Yogi.
Ironisnya, Nuryansyah tidak terlihat menemui puluhan massa yang berorasi di depan kantornya. Ia terkesan acuh dengan masyarakat yang menyampaikan kritikan terhadap kineerja oknum pejabat ini.
Hal itu sempat membuat massa geram. Para aktivis muda ini kemudian menggoyang pagar Kantor Dinas PMD Langkat sebagai ungkapan kekecewaan. Kemudian tenda pun didirikan mahasiswa persis di pintu masuk kantor itu.
“Terkait temuan itu, kita sudah serahkan dan jelaskan juga ke Kejari Langkat. Temuan ini terkait dengan Indeks Desa Membangun, bahwasannya ada pemeresan yang dilakukan pihak terkait kepada desa di Kabupaten Langkat,” tutur Yogi, usai berorasi.
Mereka mendirikan tenda dan berencana menginap di sana, karena sudah dua kali melakukan aksi, namun Nuryansyah enggan menemui mereka. Kejari Langkat diminta untuk serius mengusut temuan yang sudah disampaikan kepada institusi tersebut.
Diinformasikan, sebelum berorasi di Dians PMD Langkat, aliansi mahasiswa tersebut juga menyambangi Kejari Langkat. Mereka mempertanyakan surat yang sudah disampaikan pada hari sebelumnya, terkait dugaaan korupsi yang mereka temukan.
“Jangan ada lagi instansi-instansi di Kabupaten Langkat ini yang melakukan tindak pidana korupsi. APH juga harus serius dalam menindaklanjuti laporan masyarakat, terlebih dalam temuan dugaan korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegas Yogi.
Tak berselang lama mendirikan tenda di sana, massa kemudian didatangi tenaga honorer Dinas PMD Langkat. Massa diancam dan ditantantang pria bertubuh bongsor beserta teman-temannya. “Main kita di luar yok. Awas kalian ya!!,” ketus tenaga honorer arogan itu, sembari meninggalkan massa. (Ahmad)